Tanda Diterimanya Amal

May 7, 2011 § 2 Comments

Tanda paling mudah dan jelas terlihat bagi diterimanya amal ibadah adalah bahwasanya, ibadah mampu menggiring untuk melakukan amalan-amalan ibadah lain. Seperti halnya dosa mampu menggiring untuk melakukan dosa-dosa lain sehingga dapat menjerumuskan kepada keaadaan Su’ul Khotimah, begitu juga amal saleh, mampu menggiring pelakunya semakin banyak melakukan kebaikan sehingga mati dalam keadaan Khusnul Khotimah.

Allah berfirman ;

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ

Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka ketaqwaan (Muhammad 19)

Yakni orang yang mengikuti petunjuk Allah dan RasulNya, dengan menjalankan perintah dan laranganNya, Allah akan menambah kepada mereka petunjuk dan memberikan mereka sifat ketakwaan.

As-Sa’dy berkata ; Petunjuk (Huda) itu mencakup ilmu yang bermanfaat, dan amal saleh. Maka barang siapa menempuh jalan ilmu, iman dan amal saleh, Allah akan menambahkan petunjuk padanya, memudahkan baginya (mengikuti petunjuk itu), meringankan untuknya dan memberikan baginya perkara-perkara lain yang tidak termasuk dalam jerih payahnya.

،فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى، فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (Al-Lail 5-7)

Sebagian Ulama’ Salaf berkata ; Termasuk balasan kebaikan adalah kebaikan sesudahnya, dan termasuk balasan kejelekan adalah kejelekan sesudahnya.

Jadi jika seseorang melaksanakan salat akan tetapi ia tidak bertambah amal kebaikannya bahkan masih senantiasa melaksanakan maksiat, seperti berzina, berpacaran, mengumbar aurat, memandang aurat yang tidak halal baginya, berghibah, menjelek-jelekkan sesama muslim, memakan riba, mencuri, dsb, maka jelaslah kalau sholat orang tersebut tidak diterima.

Allah berfirman ;

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Dan dirikanlah shalat, Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. (Al-Ankabut 45)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya ia berkata ; “Maka barang siapa yang sholatnya tidak memerintahkannya untuk mengerjakan kebaikan dan mencegah kemunkaran, ia tidak menambah dengan sholatnya kecuali (menambah) jauh dari Allah”.

Jika sholat tidak diterima, lalu bagaimana dengan Amal Ibadah lain? Mengingat sholat adalah tolok ukur ibadah seseorang, jika seseorang shalatnya baik, ibadah lain juga dianggap baik, jika jelek maka yang lain juga jelek.

Begitu juga dengan ibadah Haji dan Umrah. Karena itu Ulama’ menyatakan bahwa tanda-tanda Mabrurnya Haji seseorang adalah sekembalinya dari haji perilaku dan tingkah lakunya berubah menjadi semakin baik.

Begitu juga dengan puasa Ramadlan. Orang yang diterima puasa dan amal ibadahnya dibulan Ramadlan akan menjadi orang yang lebih baik setelah selesainya bulan Ramadlan.

Begitu juga dengan mendengar, membaca maupun menghapal Al-Quran. Jika seseorang mendengar, membaca atau bahkan menghapal Al-Quran tapi tidak juga bertambah iman dan ketakwaannya serta masih setia terhadap perbuatan maksiatnya, berarti amal perbuatannya itu seakan hampa.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Al-Anfal 2)

Begitu juga dengan menuntut ilmu. Menuntut Ilmu jika dilakukan dengan benar, akan menambah rasa takut kepada Allah Swt.

انما يخشى الله من عباده العلماء

Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNYA hanyalah Ulama’. (Fathir 28)

Sayyid Hasan bin Ali RA berkata ;

من ازداد علما ولم يزدد في الدنيا زهدا لم يزدد من الله إلا بعدا

“Barang siapa yang bertambah ilmunya, tapi tidak menambah kezuhudannya, maka sesungguhnya ia akan semakin jauh dari bimbingan serta hidayah Allah  ia tidak menambah kecuali (menambah) jauh dari Allah”.

Karena itulah sebagian Ulama’ mengatakan agar seseorang mampu bangun pada tengah malam, ia dianjurkan untuk melakukan amal kebaikan di siang hari. Yakni dengan melakukan amal kebaikan pada siang harinya, seperti puasa, shalat Dluha, membaca Al-Quran, bersedekah dan sebagainya, diharapkan amalan tersebut mampu menarik saudaranya yakni Shalat Tahajjud, bermunajat pada Allah di keheningan malam.

Lalu sudahkah amal ibadah kita menambah keimanan dan ketakwaan kita?

Tagged: , , , , ,

§ 2 Responses to Tanda Diterimanya Amal

Leave a reply to niasato Cancel reply

What’s this?

You are currently reading Tanda Diterimanya Amal at Spirit Islam Inside.

meta